Sumber: http://chic-id.com/teater-dong-rajai-festival-drama-realis-sma/ |
Rekan guru bahasa Indonesia yang
terkasih,
Aspek
artistik merupakan komponen-komponen yang mendukung keindahan suatu pementasan
drama dari segi tampilan, baik dari segi audio maupun visual. Aspek artistik
dalam suatu pementasan drama meliputi 1) tata panggung, 2) tata busana
(kostum), 3) tata lampu (pencahayaan), dan 4) latar belakang bunyi (backsound).
1. Tata panggung
Aspek artistik tata panggung
meliputi segala pengadaan dan penataan alat-alat (properti) yang diletakkan di
atas panggung sebagai pendukung cerita dan penambah nilai artistik di atas
panggung. Properti yang diletakkan di atas panggung tidak boleh terlalu
berlebihan (sesuai dengan fungsinya serta tidak mengganggu moving (pergerakan)
aktor/aktris di atas panggung.
2. Tata busana (kostum)
Busana aktor/aktris meliputi segala
perlengkapan sandang pelaku di atas pentas, baik itu berupa pakaian maupun
aksesoris lain. Kostum dapat dikelompokkan berdasarkan a) kesejarahan
(pemakaian kostum berdasar sejarah suku bangsa/bangsa zaman tertentu, b) kostum
adat atau tradisi, c) kostum keagamaan, d) kostum kesenian, e) ostum
keseharian. Pembagian kostum dari segi pemakaian meliputi a) kostum kepala, b)
kostum badan, dan c) kostum anggota badan.
Fungsi kostum bagi aktor/aktris adalah a) menghidupkan karakter pelaku
atau perwatakan pelaku, menunjukkan gambaran umur, memberi identitas
kebangsaan, dan menjelaskan kepribadian pelaku, b) menonjolkan tipe individu
pelaku agar mudah dibedakan daripelaku lain, dan c) menonjolkan efek visual
agar memudahkan gerakan atau akting pelaku.
3. Tata lampu (pencahayaan)
Sumber: https://matramantra.wordpress.com/2013/05/23/provinsi-nusa-tenggara-barat/ |
Tata lampu berfungsi untuk membangun
situasi, menyinari gerak pelaku, danmempertajam ekspresi demi penciptaan
karakter. Tujuan pencahayaan ini adalah untuk mengarahkan imajinasi penonton ke
situasi tertentu yang tragis, sublim, dan lepas dari dunia keseharian atau
spesif
ik iluminasi. Macam-macam lampu
pentas antara lain a) lampu kaki (foot
light) yang diletakkan di kaki pentas, b) lampu frinsen (frinsen light) yang digunakan untuk
mengimbangi sinar dari kaki pentas, c) lampu hersen (hersen light) yang diletakkan di luar pentas untuk menyinari layar
induk atau arah arena pentas, dan d) lampu spot (spot light) yang difungsikan untuk menegaskan bentuk mimik,
ekspresi pelaku, fokus insiden, atau menyinari seluruh pentas.
4. Latar belakang bunyi (backsound)
Bunyi dan musik seringkali diartikan
sama. Dalam drama dibedakan antara bunyi dan musik. Bunyi adalah segala getaran
benda yang menimbulkan suara, baik berupa derak, desis, desah, letupan/letusan,
benturan, ledakan, pecahan, dan sebagainya. Latar belakang bunyi biasanya
diperlukan untuk menghadirkan suara-suara yang tidak dapat terwakili oleh suara
vokal aktor/aktris. Latar belakang bunyi sangat penting dalam suatu pementasan
agar pemeran yang dilakukan aktor/aktris semakin lebih mendekati kondisi real.
Sedangkan musik merupakan paduan bunyi musikan yang berfungsi sebagai pengiring
dan pencipta suasana dalam suatu pementasan. Fungsi musik dalam pementasan
adalah untuk menggambarkan situasi tertentu agar adegan dalam pementasan mampu
memukai penonton. Musik dapat dibagi dalam tiga bentuk antara lain a) musik, b)
musik instrumental, dan c) gabungan musik vokal dan instrumental yang berupa
vokal dengan notasi tertentu.
No comments:
Post a Comment