Rekan guru bahasa Indonesia dan para siswa yang terkasih,
Dalam
bagian awal blog ini, saya ingin menyampaikan suatu pengantar tentang kedudukan
mata pelajaran bahasa Indonesia di dalam Kurikulum 2013. Hal ini sebagai dasar
umum saja sebelum saya menautkan materi-materi pembelajaran sastra drama
seperti yang saya sampaikan dalam judul blog saya.
Jika
Anda membaca kembali bagian pendahuluan silabus bahasa Indonesia untuk SMP/MTs
edisi revisi tahun 2016 yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudyaaan,
disebutkan bahwa peranan mata pelajaran bahasa Indonesia adalah membina dan mengembangkan kepercayaan diri
peserta didik sebagai komunikator, pemikir imajinatif, dan warga negara
Indonesia yang melek literasi dan informasi. Pembelajaran bahasa Indonesia
bertujuan membina dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi
yang diperlukan peserta didik dalam menempuh pendidikan dan di dunia kerja
serta lingkungan sosial.
Lebih
lanjut, dalam bagian tersebut juga disebutkan tentang tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia. Kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa Indonesia secara umum
bertujuan agar peserta didik mampu menyimak, mewicara, membaca, dan menulis.
Kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan keempat keterampilan tersebut
saling berhubungan dan saling mendukung dalam pengembangan tiga ranah utamanya,
yakni pembelajaran berbahasa, bersastra,
dan pengembangan literasi. Berdasarkan
pemaparan tersebut, tampak adanya penambahan ruang lingkup pembelajaran bahasa
Indonesia. Penambahan itu ada pada bagian pengembangan literasi. Hal ini tentu
saja penting menjadi perhatian Anda sebagai guru bahasa Indonesia bahwa
kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas semata-mata tidak hanya belajar
tentang bahasa dan sastra, namun juga tentang literasi. Berikut ini penjabaran
tentang pembelajaran berbahasa, bersastra, dan pengembangan literasi dijelaskan
secara lebih rinci.
Pertama, pembelajaran
bahasa. Pembelajaran berbahasa Indonesia adalah pembelajaran tentang
teori-teori kebahasaindonesiaan dan cara penggunaannya yang efektif. Peserta
didik belajar tentang fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana berinteraksi secara efektif; membangun dan
membina hubungan; mengungkapkan dan mempertukarkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap berbahasa. Peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif,
kalimat yang tertata dengan baik; termasuk ejaan dan, tanda bacanya. Pemahaman
tentang bahasa sebagai penghela pengetahuan dan komunikasi diharapkan dapat
menjadikan peserta didik sebagai penutur bahasa Indonesia yang komunikatif dan
produktif.
Kedua, pembelajaran
sastra. Pembelajaran sastra berupa teori-teori tentang khasanah sastra
Indonesia klasik dan modern serta sastra dunia pada umumnya yang bertujuan
untuk mengembangkan mengkaji nilai akhlak/kepribadian, budaya, sosial, dan
estetik para peserta didik. Pilihan karya sastra dalam pembelajaran yang
berpotensi memuliakan kehidupan peserta didik, memperluas pengalaman batin, dan
mengembangkan kompetensi imajinatif. Peserta didik belajar mengapresiasi karya sastra
dan menciptakan karya sastra di samping
memperkaya pemahaman mereka akan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
lingkungan sekitar, dan sekaligus memperkaya kompetensi berbahasanya. Peserta
didik menafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi, dan menciptakan teks sastra
seperti dongeng, cerpen, novel, hikayat, puisi, drama, film, dan teks
multimedia (lisan, cetak, digital/online).
Karya sastra yang dimaksud di samping memiliki nilai-nilai keindahan, juga
memperkuat nilai-nilai ilahiah para peserta didik dan memperkaya wawasan
kebudayaan mereka, baik yang bersifat kedaerahan, nasional, dan dunia
internasional. Karya sastra yang memiliki potensi kekerasan, pornografi, dan
memicu konflik SARA haruslah dihindari. Karya sastra unggulan--namun belum
sesuai dengan pembelajaran di sekolah--, upaya memodifikasi untuk kepentingan
pembelajaran dapat dilakukan tanpa
melanggar hak cipta.
Ketiga, pengembangan literasi. Konsep literasi
diartikan sebagai kemampuan seorang peserta didik dalam menulis dan membaca.
Kemampun berliterasi merupakan bentuk
integrasi dari kemampuan menyimak, mewicara, membaca, menulis, dan berpikir
kritis. Adapun dalam pengembangannya, literasi merupakan upaya peningkatan kemampuan membaca
dan menulis peserta didik yang berhubungan dengan keberhasilannya dalam meraih
prestasi akademis. Hal itu ditandai dengan kegemaran dan kemampuannya dalam membaca makna tersurat dan
tersirat, kemampuan menulis secara benar
dan jelas; serta dapat mengembangkan
kemampuannya itu melalui berbagai kegiatan sehari-hari di sekolah,
bermasyarakat, ataupun di dunia kerja nantinya.
Kemampuan membaca dan menulis sangat diperlukan untuk
membangun sikap kriitis dan kreatif terhadap berbagai fenomena kehidupan yang
mampu menumbuhkan kehalusan budi, kesetiakawanan dan sebagai bentuk upaya
melestarikan budaya bangsa. Sikap kritis dan kreatif terhadap berbagai fenomena
kehidupan dengan sendirinya menuntut kecakapan personal (personal skill) yang berfokus pada kecakapan berpikir rasional.
Kecakapan berpikir rasional mengedepankan kecakapan menggali informasi dan
menemukan informasi.
Kecakapan menggali dan menemukan informasi
menjadi keterampilan yang perlu dikuasai oleh para peserta didik. Keterampilan
menemukan informasi ditunjukkan melalui kemampuan mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan, kemampuan mengakses dan menemukan infromasi, kemampuan mengevaluasi
informasi dan memafaatkannya secara
efektif dan etis.
Semua kecakapan tersebut dijabarkan dalam silabus yang menjadi acuan guru di
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Rekan guru bahasa Indonesia dan para siswa yang terkasih,
Berdasarkan
pemaparan tiga ranah pembelajaran bahasa Indonesia di SMP/MTs tersebut, maka
dalam kesempatan ini saya menitikberatkan untuk membagikan materi-materi
tentang pembelajaran sastra, khususnya sastra drama. Dasar yang saya pilih
bahwa materi sastra drama di sekolah masih sangat jarang ditemukan di
perpustakaan sekolah. Kemudian, peserta didik kita pada generasi sekarang ini
sangat menyukai kegiatan yang sifatnya eksploratif dengan menyertakan kegiatan
psikomotorik.
Harapan saya, melalui jabaran materi yang dapat saya sajikan, Anda dapat menambah wawasan materi pembelajaran drama di sekolah. Anda dapat pulan mengkombinasikan pembelajaran antara bahan yang sudah Anda susun dengan tawaran materi yang saya paparkan ini.
No comments:
Post a Comment