Rekan guru bahasa Indonesia dan para siswa yang terkasih,
Dalam paparan saya terdahulu,
disebutkan bahwa materi pembelajaran bahasa Indonesia meliputi tiga ruang
lingkup yaitu bahasa, sastra, dan literasi. Dalam kesempatan ini, saya
membatasi pada materi pembelajaran sastra. Hal ini lebih untuk mengarahkan
bahwa bahasan dalam blog ini semakin mengerucut pada pembahasan sastra drama.
Pembelajaran sastra bertujuan untuk
mengembangkan wawasan etika dan estetika melalui karya sastra sebagai dasar
pengembangan kompetensi apresiasi yang melibatkan ketajaman imajinasi,
kepekaan, emosi, dan kreativitas (bdk. Pratiwi & Siswiyanti, 2014:2).
Tampak bahwa dua bidang tersebut bertujuan untuk mengarahkan siswa pada
segi-segi yang saling melengkapi. Bidang kebahasaan mengarahkan siswa agar
mampu mengembangkan wawasan berbahasa yang dalam hal ini pengembangan
kognisinya. Bidang kesastraan mengarahkan siswa agar mampu mengembangkan
perasaan yang dalam hal ini pengembangan bidang afeksi dan psikomotorik.
Sebagai bagian dari pembelajaran
bahasa, pembelajaran sastra diarahkan untuk mengenalkan siswa pada sebagian
kekayaan karya sastra Indonesia. Melalui proses pembelajaran ini, siswa
diharapkan dapat menghargai, menikmati, dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan kehidupan. Selain itu, melalui pembelajaran sastra, siswa
juga dibimbing untuk memperhalus budi pekerti dan menumbuhkan kepekaan terhadap
masalah manusia. Siswa diarahkan pula untuk mengenal tata nilai, baik sebagai
individu maupun anggota masyarakat dalam lingkungan sosial (bdk. Pratiwi
& Siswiyanti, 2014:2).
Rekan guru bahasa Indonesia dan para siswa yang terkasih,
Tentu Anda masih mengingat bahwa pembelajaran
sastra sendiri terbagi menjadi tiga bagian yaitu prosa, puisi, dan drama. Dalam
lingkup pembahasan ini, bidang yang ingin disampaikan oleh penulis adalah
cakupan pembelajaran drama. Dasar ini dipilih karena penulis melihat bahwa sumber-sumber
tentang pembelajaran drama masih kurang di perpustakaan sekolah. Buku-buku
pegangan tentang pembelajaran drama belum banyak menjadi buku pegangan guru di
sekolah. Oleh karena itu, dengan mengacu pada beberapa sumber buku yang sudah
terbit, penulis ingin membagikan isi dari buku-buku tersebut sebagai salah satu
sumber pengayaan untuk para guru bahasa Indonesia.
Sumber: dokumentasi SMP Pangudi Luhur Wedi |
No comments:
Post a Comment