Rekan guru bahasa Indonesia yang terkasih,
Kegiatan
apresiasi, seperti telah saya singgung sebelumnya, melibatkan unsur-unsur
pementasan. Unsur ini mulai dari yang terkecil sampai unsur yang paling
kompleks. Unsur-unsur tersebut antara lain 1) aktor, 2) akting, 3) latar
panggung, dan 4) artistik. Keempat unsur inilah yang digunakan sebagai “alat”
untuk mengapresiasi pementasan drama. Anda dapat mengajak siswa Anda untuk
mencermati tentang aktornya, aktingnya, panggung, dan tata artistiknya.
1. Aktor
Sumber: http://m.tvguide.co.id/detail-celebrity
diunduh Selasa, 28/11/2017
|
Aktor
merujuk pada seseorang yang memainkan peran tokoh tertentu di atas panggung
sesuai karakter dalam naskah drama melalui alat-alat ekspresi yang melekat pada
tubuh. Alat ekspresi aktor terikat bersama jiwa dan tubuhnya, serta tidak dapat
dipindah-pindah. Alat ekspresi tersebut yakni segala sesuatu yang melekat di
tubuh aktor (wajah, tangan, kaki, dan bagian-baigan tubuh lainnya) dan suara
yang dimanfaatkan untuk mengembangkan ekspresi kreatifnya. Alat tersebut
mencerminkan jiwa dan tingkat intelektualitasnya.
Alat
ekspresi tokoh memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai alat komunikasi
dengan tokoh lain di atas pentas dan penonton. Tubuh dan suara aktor harus
luwes dan disiplin ketika melakukan komunikasi di atas pentas. Keluwesan
diperlukan agar tubuh dan suara aktor dapat mengekspresikan muatan emosi kepada
penonton. Penggunaan secara efektif, sikap, emosi, maupun suasana diperlukan
untuk mengontrol keluwesan tersebut.
Seseorang
dapat dikatakan sebagai aktor yang baik apabila memiliki kriteria a) berakting
wajar, rileks, dan fleksibel, b) menjiwai/menghayati peran, c) memiliki
motivasi yang jelas saat di atas panggung, d) terampil dan kreatif dalam
mengolah gerak dan vokal di atas panggung, e) mampu meyakinkan penonton dengan
akting yang natural, dan f) memiliki kepekaan dan refleks yang baik dalam
membanugn suasana di atas panggung.
2. Akting
Sumber: https://www.antaranews.com/foto/1988/tanda-cinta
diunduh Selasa, 28/11/2017
|
Akting
adalah aktivitas pemeranan tokoh di atas pentas yang mempresentasikan tingkah
laku karakter manusia yang khas dalam kehidupan sehari-hari. Tingkah laku itu
diwujudkan melalui gerak dan vokal. Berdasarkan definisi tersebut, akting dapat
dipahami melalui dua pendekatan yakni pendekatan representatif dan presentatif.
Akting representatif adalah akting yang berusaha memindahkan jiwa seorang aktor
untuk mengilustrasikan tingkah laku karakter yang dimainkan sehingga penonton
teralienasi dari si aktor. Akting presentatif adalah akting yang berusaha
menyuguhkan tingkah laku manusia melalui diri si aktor.
Dalam
mempresentasikan tingkah laku dan karakternya, baik melalui pendekatan
representatif maupun presentatif, aktor harus memiliki motif sebagai dasar
akting. Sumber-sumber motif tersebut di antaranya human drives, situasi fisik dan sosial, interaksi sosial, pola
waktak, blocking, motivasi, pusat
perhatian, gesture, bussiness, dan ekspresi wajah. Untuk bagian dari akting akan diperjelas
secara lebih rinci pada bagian lain.
3. Latar Panggung
Sumber: https://antiviotic.wordpress.com/2010/06/
diunduh Selasa, 28/11/2017
|
Panggung
atau sering disebut stage merupakan
tempat aktor melakukan aktivitas pemeranan di depan penonton. Panggung juga
digunakan sebagai wadah seorang aktor dalam berekspresi.
Terdapat
dua bentuk panggung yaitu panggung procenium
dan nonprocenium. Panggung procenium adalah panggung yang berbentuk
persegi panjang dan menghadap ke arah penonton. Penonton hanya dapat
menyaksikan satu arah ke depan panggung. Panggung jenis ini biasanya digunakan
pada pementasan konvensional.
Panggung
procenium dapat dibagi menjadi sembilan daerah permainan. Arah panggung
ditentukan dari arah aktor yang berdiri menghadap pada penonton. Kesembilan
area tersebut antara lain kanan bawah, bawah tengah, kiri bawah, kanan, tengah,
kiri, kanan atas, atas tengah, dan kiri atas. Masing-masing area tersebut
memiliki watak petak dari masing-masing akting para aktor.
Panggung
nonprocenium ialah panggung yang menghilangkan bingkai pentas (petak-petak di atas
panggung). Jenis panggung ini biasanya digunakan pada pementasan kontemporer.
Panggung ini sering disebut panggung terbuka karena penonton bisa mengelilingi
panggung dan tidak hanya dihadapkan pada satu arah. Bentuk panggung modern ini
biasa disebut arena tapal kuda.
4. Artistik
Sumber:
https://nimadesriandani.wordpress.com/2013/11/10
diunduh Selasa, 28/11/2017
|
Unsur
artistik adalah unsur-unsur yang dapat memberikan nilai keindahan dalam suatu
pementasan drama. Unsur artistik yang dapat diapresiasi dalam pementasan drama
di antaranya kostum pemain, tata panggung (penggunaan properti di atas
panggung), tata cahaya atau lampu panggung, dan tata suara (backsound).
No comments:
Post a Comment