Tuesday, November 28, 2017

Unsur-unsur Pementasan Drama Yang Diapresiasi

Rekan guru bahasa Indonesia yang terkasih,
Kegiatan apresiasi, seperti telah saya singgung sebelumnya, melibatkan unsur-unsur pementasan. Unsur ini mulai dari yang terkecil sampai unsur yang paling kompleks. Unsur-unsur tersebut antara lain 1) aktor, 2) akting, 3) latar panggung, dan 4) artistik. Keempat unsur inilah yang digunakan sebagai “alat” untuk mengapresiasi pementasan drama. Anda dapat mengajak siswa Anda untuk mencermati tentang aktornya, aktingnya, panggung, dan tata artistiknya.
1.  Aktor
Sumber: http://m.tvguide.co.id/detail-celebrity
diunduh Selasa, 28/11/2017
Aktor merujuk pada seseorang yang memainkan peran tokoh tertentu di atas panggung sesuai karakter dalam naskah drama melalui alat-alat ekspresi yang melekat pada tubuh. Alat ekspresi aktor terikat bersama jiwa dan tubuhnya, serta tidak dapat dipindah-pindah. Alat ekspresi tersebut yakni segala sesuatu yang melekat di tubuh aktor (wajah, tangan, kaki, dan bagian-baigan tubuh lainnya) dan suara yang dimanfaatkan untuk mengembangkan ekspresi kreatifnya. Alat tersebut mencerminkan jiwa dan tingkat intelektualitasnya.
Alat ekspresi tokoh memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai alat komunikasi dengan tokoh lain di atas pentas dan penonton. Tubuh dan suara aktor harus luwes dan disiplin ketika melakukan komunikasi di atas pentas. Keluwesan diperlukan agar tubuh dan suara aktor dapat mengekspresikan muatan emosi kepada penonton. Penggunaan secara efektif, sikap, emosi, maupun suasana diperlukan untuk mengontrol keluwesan tersebut.
Seseorang dapat dikatakan sebagai aktor yang baik apabila memiliki kriteria a) berakting wajar, rileks, dan fleksibel, b) menjiwai/menghayati peran, c) memiliki motivasi yang jelas saat di atas panggung, d) terampil dan kreatif dalam mengolah gerak dan vokal di atas panggung, e) mampu meyakinkan penonton dengan akting yang natural, dan f) memiliki kepekaan dan refleks yang baik dalam membanugn suasana di atas panggung.
2.  Akting
Sumber: https://www.antaranews.com/foto/1988/tanda-cinta
diunduh Selasa, 28/11/2017
Akting adalah aktivitas pemeranan tokoh di atas pentas yang mempresentasikan tingkah laku karakter manusia yang khas dalam kehidupan sehari-hari. Tingkah laku itu diwujudkan melalui gerak dan vokal. Berdasarkan definisi tersebut, akting dapat dipahami melalui dua pendekatan yakni pendekatan representatif dan presentatif. Akting representatif adalah akting yang berusaha memindahkan jiwa seorang aktor untuk mengilustrasikan tingkah laku karakter yang dimainkan sehingga penonton teralienasi dari si aktor. Akting presentatif adalah akting yang berusaha menyuguhkan tingkah laku manusia melalui diri si aktor.
Dalam mempresentasikan tingkah laku dan karakternya, baik melalui pendekatan representatif maupun presentatif, aktor harus memiliki motif sebagai dasar akting. Sumber-sumber motif tersebut di antaranya human drives, situasi fisik dan sosial, interaksi sosial, pola waktak, blocking, motivasi, pusat perhatian, gesture, bussiness, dan ekspresi wajah.  Untuk bagian dari akting akan diperjelas secara lebih rinci pada bagian lain.
3.  Latar Panggung
Sumber: https://antiviotic.wordpress.com/2010/06/
diunduh Selasa, 28/11/2017
Panggung atau sering disebut stage merupakan tempat aktor melakukan aktivitas pemeranan di depan penonton. Panggung juga digunakan sebagai wadah seorang aktor dalam berekspresi.
Terdapat dua bentuk panggung yaitu panggung procenium dan nonprocenium. Panggung procenium adalah panggung yang berbentuk persegi panjang dan menghadap ke arah penonton. Penonton hanya dapat menyaksikan satu arah ke depan panggung. Panggung jenis ini biasanya digunakan pada pementasan konvensional.
Panggung procenium dapat dibagi menjadi sembilan daerah permainan. Arah panggung ditentukan dari arah aktor yang berdiri menghadap pada penonton. Kesembilan area tersebut antara lain kanan bawah, bawah tengah, kiri bawah, kanan, tengah, kiri, kanan atas, atas tengah, dan kiri atas. Masing-masing area tersebut memiliki watak petak dari masing-masing akting para aktor.
Panggung nonprocenium ialah panggung yang menghilangkan bingkai pentas (petak-petak di atas panggung). Jenis panggung ini biasanya digunakan pada pementasan kontemporer. Panggung ini sering disebut panggung terbuka karena penonton bisa mengelilingi panggung dan tidak hanya dihadapkan pada satu arah. Bentuk panggung modern ini biasa disebut arena tapal kuda.
4.  Artistik
Sumber: 
https://nimadesriandani.wordpress.com/2013/11/10
diunduh Selasa, 28/11/2017
Unsur artistik adalah unsur-unsur yang dapat memberikan nilai keindahan dalam suatu pementasan drama. Unsur artistik yang dapat diapresiasi dalam pementasan drama di antaranya kostum pemain, tata panggung (penggunaan properti di atas panggung), tata cahaya atau lampu panggung, dan tata suara (backsound).


No comments:

Post a Comment

Belajar Jarak Jauh-1

Rekan guru dan para siswa yang terkasih, Kondisi sekarang ini yang diakibatkan pandemi Covid-19, membuat berbagai aktivitas publik mendad...