Tuesday, November 28, 2017

Materi Pembelajaran Apresiasi Naskah Drama

Rekan guru bahasa Indonesia yang terkasih,
Setelah saya menyampaikan tentang teori-teori dalam mengapresiasi naskah drama, bagian berikutnya saya akan menyampaikan tentang materi pembelajaran apresiasiasi naskah drama. Hal yang ingin saya sampaikan kepada Anda dalam paparan ini tentu saja masih jauh dari kesempurnaan. Saya hanya ingin membagikan sebagian kecil dari pengetahuan saya berkaitan dengan materi pembelajaran apresiasi naskah drama. Pengetahuan itu saya dapatkan dari sumber bacaan yang saya pandang sangat bagus untuk dapa saya bagikan kepada Anda.
Tentu Anda ingat, bahwa karya sastra terbangun atas dua unsur utama yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Demikian juga dengan unsur drama sebagai bagian dari gengre sastra. Naskah drama juga dibangun oleh unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik naskah drama terdiri dari tokoh/penokohan, plot, setting, tema, dan dialog. Unsur ekstrinsik naskah drama terdiri dari nilai-nilai yang terkandung di dalam naskah drama dan unsur pendukung lain yang mendukung terbangunnya naskah drama, seperti latar belakang penulis, kondisi ekonomi, dan sebagainya. Apresiasi unsur ekstrinsik dapat dilakukan dengan memanfaatkan disiplin ilmu lain di luar karya sastra.
Dalam konteks pembelajaran, materi pembelajaran apresiasi drama terbagi dalam empat bagian yaitu paparan teori, contoh atau model analisis, latihan apresiasi, dan refleksi. Materi pembelajaran berupa teori sastra berfungsi untuk membangun kerangka berpikir (skema awal) dalam kegiatan apresiasi naskah drama. Model atau contoh dikembangkan untuk memberikan gambaran yang konkret mengenai perwujudan teori-teori tersebut dalam menganalisis naskah drama. Latihan dikembangkan untuk memberikan pengalaman yang luas dan mendalam dalam analisis teks sastra sehingga siswa terasah kemampuan intelektual, kepekaan, emosi, dan keterampilan berbahasanya. Refleksi bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa dalam memaknai pembelajaran yang telah dikuasai. Berikut ini dipaparkan secara rinci tentang keempat bagian tersebut.
1.  Teori
Teori drama (naskah) dan pementasan disajikan untuk menanamkan pengetahuan agar siswa memiliki skemata yang tepat dalam mempelajari naskah maupun pementasan. Teori juga merupakan pengetahuan prasyarat yang relevan dengan ruang lingkup bahan ajar yang diperlukan untuk menguasai kompetensi yang akan dikembangkan. Materi meliputi definisi, klasifikasi, fungsi, dan prosedur yang diperlukan dalam analisis naskah drama maupun pementasan.
2.  Model atau contoh
Model atau contoh adalah naskah drama dan pementasan yang digunakan sebagai contoh sumber bahan ajar dan disertai dengan contoh analisisnya dengan maksud untuk memberikan acuan kegiatan analisis sehingga memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Contoh analisis dikembangkan untuk kepentingan analisis naskah pementasan dengan berbagai pendekatan.
3.  Latihan
Latihan dimaksudkan sebagai aktualisasi pengembangan kompetensi siswa terhadap materi pembelajaran drama yang dibahas. Bentuk latihan yang dikembangkan meliputi analis tokoh/penokohan, analisis tahapan plot, analisis setting, analisis tema, analisis dialog, dan analisis makna serta nilai yang terkandung dalam naskah drama.
4.  Refleksi
Kegiatan refleksi bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk memaknai atau menerangkan materi pembelajran yang telah dikuasai. Kegiatan pemaknaan penting dilakukan karena siswa belajar bukan sebatas memahami apresiasi naskah drama, tetapi juga mempunyai manfaat dalam kehidupan sehari-hari, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial.


No comments:

Post a Comment

Belajar Jarak Jauh-1

Rekan guru dan para siswa yang terkasih, Kondisi sekarang ini yang diakibatkan pandemi Covid-19, membuat berbagai aktivitas publik mendad...