|
Sumber: dokumentasi SMP Pangudi Luhur Wedi |
Rekan guru bahasa Indonesia dan para siswa yang
terkasih,
Setelah
saya menyampaikan tentang teori-teori dalam mengapresiasi pementasan drama, bagian
berikutnya saya akan menyampaikan tentang materi pembelajaran apresiasiasi
pementasan drama. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran apresiasi
pementasan drama meliputi apresiasi sutradara/penyutradaraan, keaktoran, dan
artistik pementasan.
1. Apresiasi sutradara/penyutradaraan
Penyutradaraan
merupakan kegiatan merencanakan (merancang), mempersiapkan, dan mengatur segala
sesuatu yang berkaitan dengan pementasan drama. Kegiatan tersebut dilakukan
melalui prosedur yang jelas dan matang oleh pemimpin pementasan atau yang lebih
dikenal dengan istilah sutradara.
Prosedur
dalam penyutradaraan meliputi kegiatan 5 M (menganalisa, memilih, merancang,
melatih, dan memainkan). Menganalisa dimaksudkan dengan menganalisa naskah
drama melalui unit-unit motivasional. Memilih diartikan memilih naskah drama
dan pemain. Merancang dimaksudkan sebagai bentuk merancang bentuk pementasan.
Melatih diartikan sebagai bentuk melatih pembentukan karakter tokoh dalam diri
aktor/aktris dan eksplorasi kemampuan gerak dan vokalnya. Memainkan diartikan
melaksanakan kegiatan pementasan pada waktu yang ditentukan.
Sutradara
memiliki tugas dan tanggung jawab dalam memimpin kegiatan pementasan. Tugas dan
tanggung jawab tersebut di antaranya a) memilih naskah drama sesuai dengan tujuan
pementasan, b) melakukan interpretasi naskah drama, c) memilih pemain melalui casting, d) membentuk struktur pekerja
panggung (tim artistik), e) menentukan tema pementasan, f) menyusun daftar
inventaris panggung dan desain, dan g) melakukan latihan bersama aktor dan
penguatan karakter tokoh.
2. Keaktoran
Aktor/aktris
adalah pekerja pentas yang dipilih oleh sutradara untuk memerankan
|
Sumber: dokumentasi SMP Pangudi Luhur Wedi |
tokoh dalam
naskah drama, baik didasarkan karakter pribadi maupun karakter di luar
pribadinya. Aktor/aktris merupakan komponen penting dalam pementasan drama yang
menentukan keberhasilan pementasan.
Aktor/aktris
merupakan salah satu tolok ukur kemenarikan suatu pementasan drama. Ibarat
sebuah pertunjukan wayang kulit, sutradara berperan sebagai dalangnya dan aktor
merupakan wayangnya. Sebagai wayang, aktor dikendalikan oleh sutradara sebagai
dalangnya, tetapi akting tetap menjadi tanggung jawab aktor/aktris sebagai
penentu keberhasilan. Akting tersebut dibangun oleh beberapa komponen, baik
yang melekat pada diri aktor/aktris maupun variasi pendukung.
3. Artistik pementasan
Keindahan
dekorasi panggung, make up, dan musik
memengaruhi paket pementasan secara utuh. Ketiga aspek tersebut merupakan
pelengkap agar pementasan dapat terjalin dengan sempurna dan memiliki satu
kesatuan. Dukungan ketiga komponen artistik pementasan drama akn memberikan
dukungan luar biasa terhadap akting aktor/aktris di atas pentas dan menjadi
pelengkap kesempurnaan pementasan.
Dekorasi
panggung adalah penataan latar belakang (setting) panggung sesuai petunjuk
naskah drama (cerita). Dekorasi panggung berfungsi untuk menguatkan situasi dan
mendukung karakter yang dibangun dalam cerita. Untuk mewujudkan fungsi
tersebut, dekorasi panggung harus ditata mirip dengan setting aslinya.
Make up sering digunakan wanita untuk
mempercantik penampilannya. Akan tetapi, dalam pementasan drama, make up difungsikan untuk menampilkan
watak tertentu yang diemban aktor/aktris di atas pentas melalui visualisasi
wajah. Wajah (muka) aktor/aktris diubah sesuai dengan tokoh yang digambarkan
dalam naskah drama atau diperankan. Misalnya, wajah orang tua dengan kerut-kerut di sekitar mata. Jenis make up seperti ini disebut sebagai make up karakter.
Musik
diperlukan pula dalam sebuah pementasan drama. Seorang sutradara akan dapat memilih
musik yang tepat untuk mengiringi hadirnya pemain di atas panggung. Bahkan,
tata musik dapat memberi kekuatan penuh pada akting dari aktor/aktris di
panggung. Musik juga dapat diolah sesuai kebutuhan. Jika dibutuhkan, musik
dapat dipadukan dengan suara-suara tambahan lain untuk memperkuat setting yang sedang dibangun.
Rekan guru bahasa Indonesia dan para siswa yang
terkasih,
|
Sumber: dokumentasi SMP Pangudi Luhur Wedi |
Ketiga
hal pokok tersebut yang dapat dijadikan pegangan Anda ketika mendampingi siswa
Anda untuk berlatih mengapresiasi pementasan naskah drama. Siswa Anda dapat
dilatih memerhatikan bagaimana adegan demi adegan ditampilkan di atas pentas.
Jika pementasan sebuah drama tersebut sangat menarik ceritanya, menarik
aktor/aktrisnya, dan menarik adegannya, siswa Anda dapat dibimbing untuk
mengapresiasi penyutradaraan. Demikian pula ketika harus melatih siswa Anda
untuk memerhatikan tentang aktor/aktris yang dipilih, tentang cara mebawakan
karakter tertentu di atas pentas. Juga dapat diajarkan tentang kondisi
pangggung dengan segala artistiknya.
Dalam
paparan di atas, saya jabarkan dasar-dasar pokok yang wajib dipahami terlebih
dahulu. Pada kesempatan lain, saya akan menambahkan materi-materi yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam kegiatan apresiasi pementasan naskah drama.